Laman

Selasa, 01 Oktober 2013

Letak Terompet Malaikat Israfil Berhasil Ditemukan Oleh Ilmuwan

Letak Terompet Malaikat Israfil Berhasil Ditemukan Oleh Ilmuwan -  “Sebelum kiamat datang, apa yang sekarang di lakukan oleh malaikat Israfil?...
” Mungkin yang ada di benak kita malaikat Israfil itu seperti sesosok seniman yang asyik mengelap terompet kecilnya sebelum tampil diatas panggung.
 Sebenarnya seperti apa sih terompetnya atau yang biasa juga dikenal dengan sangkakala malaikat Israfil itu ? Sekitar enam tahun silam sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja.

Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama “Wilkinson Microwave AnisotropyProb”(WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet.
Di mana pada bagian ujung belakang terompet (alam semesta) merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable),
sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable)

 Bentuk Alam Semesta Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.

 Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda : “Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah".
dan bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?...
” Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya”.
lalu ber tanya : “Bagaimana besarnya?
” Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali.
Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan).
Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan).
Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).
” (HR. Bukhari Muslim)

 Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang – orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk. Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/ mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/ syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghoib. Subhanallah.. Subhanallah..!!

Minggu, 29 September 2013

Biografi Alm.Habibana Mundzir

Alaikum Salam wr wb..,

Ayah saya bernama Fuad Abdurrahman Almusawa, yang lahir di Palembang, Sumatera selatan, dibesarkan di Makkah Al mukarramah, dan kemudian mengambil gelar sarjana di Newyork University, di bidang Jurnalistik, yang kemudian kembali ke Indonesia dan berkecimpung di bidang jurnalis, sebagai wartawan luar negeri, di harian Berita Yudha, yang kemudian di harian Berita Buana, beliau menjadi wartawan luar negeri selama kurang lebih empat puluh tahun, pada tahun 1996 beliau wafat dan dimakamkan di Cipanas cianjur jawa barat.
Nama saya Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa, saya dilahirkan di Cipanas Cianjur Jawa barat, pada hari jum'at 23 februari 1973, bertepatan 19 Muharram 1393H, setelah saya menyelesaikan sekolah menengah atas, saya mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma'had Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan, lalu mengambil kursus bhs.Arab di LPBA Assalafy Jakarta timur, lalu memperdalam lagi Ilmu Syari?ah Islamiyah di Ma;had Al Khairat, Bekasi Timur, kemudian saya meneruskan untuk lebih mendalami Syari;ah ke Ma;had Darul Musthafa, Tarim Hadhramaut Yaman, selama empat tahun, disana saya mendalami Ilmu Fiqh, Ilmu tafsir Al Qur;an, Ilmu hadits, Ilmu sejarah, Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf, mahabbaturrasul saw, Ilmu dakwah, dan ilmu ilmu syariah lainnya.
Saya kembali ke Indonesia pada tahun 1998, dan mulai berdakwah, dengan mengunjungi rumah rumah, duduk dan bercengkerama dg mereka, memberi mereka jalan keluar dalam segala permasalahan, lalu atas permintaan mereka maka mulailah saya membuka majlis, jumlah hadirin sekitar enam orang, saya terus berdakwah dengan meyebarkan kelembutan Allah swt, yang membuat hati pendengar sejuk, saya tidak mencampuri urusan politik, dan selalu mengajarkan tujuan utama kita diciptakan adalah untuk beribadah kpd Allah swt, bukan berarti harus duduk berdzikir sehari penuh tanpa bekerja dll, tapi justru mewarnai semua gerak gerik kita dg kehidupan yang Nabawiy, kalau dia ahli politik, maka ia ahli politik yang Nabawiy, kalau konglomerat, maka dia konglomerat yang Nabawiy, pejabat yang Nabawiy, pedagang yang Nabawiy, petani yang Nabawiy, betapa indahnya keadaan ummat apabila seluruh lapisan masyarakat adalah terwarnai dengan kenabawian, sehingga antara golongan miskin, golongan kaya, partai politik, pejabat pemerintahan terjalin persatuan dalam kenabawiyan, inilah Dakwah Nabi Muhammad saw yang hakiki, masing masing dg kesibukannya tapi hati mereka bergabung dg satu kemuliaan, inilah tujuan Nabi saw diutus, untuk membawa rahmat bagi sekalian alam. Kini majlis taklim saya yang dulu hanya dihadiri enam orang, sudah berjumlah sekitar tiga ribu hadirin, saya sudah membuka puluhan majlis taklim di seputar Jakarta pusat, saya juga sudah membuka majlis di seputar pulau jawa, yaitu:
jawa barat :
Ujungkulon Banten, Cianjur, Bandung, Majalengka, Subang.
Jawa tengah :
Slawi Tegal, Purwokerto, Wonosobo, Jogjakarta, Solo, Sukoharjo, Jepara, Semarang,
Jawa timur :
Mojokerto, Malang, Sukorejo, Tretes, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo.
Bali :
Denpasar, Klungkung, Negara, Karangasem.
NTB
Mataram Ampenan
Luar Negeri :
Singapura, Johor, Kualalumpur.
namun kini kesemua kunjungan keluar jakarta telah saya cukupkan setahun sekali dengan perintah Guru saya.
Dan saya pun telah menjadi Narasumber di beberapa stasion TV swasta, yaitu di Indosiar untuk acara Embun Pagi tayangan 27 menit, di ANTV untuk acara Mutiara Pagi tayangan 27menit, RCTI, TPI, Trans TV dan La TV.

saya membina puluhan majelis di jakarta, yg kesemuanya mendapat giliran jadwal kunjungan sebulan sekali, selain Majelis Induk di Masjid Almunawar Pancoran jakarta selatan yg diadakan setiap senin malam dan setiap malam jumat di kediaman saya, maka padatlah jadwal saya setiap malamnya sebulan penuh, namun tuntutan dari wilayah wilayah baru terus mendesak saya, maka saya terus berusaha memberi kesempatan kunjungan walaupun dg keterbatasan waktu.
Email pribadi saya : munziralmusawa@yahoo.com
Demikianlah sekilas dari Biografi saya, untuk memperjelas gerakan dakwah yang saya jalankan, semoga limpahan rahmat Allah swt bagi mereka yang berminat menerima seruan seruan Kelembutan Allah swt, Amin Allahumma Amin.
Demikian Biografi ini saya buat,

Hormat Saya,

Khadim Majelis Rasulullah saw
(Munzir Almusawa)

*saudara mursa, terimakasih atas partisipasi anda, saya jadi malu, Baarakallahufiikum

Senin, 23 September 2013

Sosok Habib Munzir Sangat Santun dan Bersahaja

Jakarta - Habib Munzir Al Musawa telah berangkat ke tempat peristirahan terakhirnya. Di usia yang masih muda, pimpinan Majelis Rasulullah itu dikenal sebagai pribadi yang santun dan menghormati ulama-ulama yang lebih tua darinya.

"Pada yang sudah tua-tua, beliau tidak pernah menyampaikan. Padahal beliau lebih banyak muridnya. Beliau sangat sopan dan sangat halus," ujar kakak tertua Habib Munzir, Habib Nabil Al Musawa kepada wartawan di depan rumah duka, Jalan Pancoran Indah I RT 08/04 Kompleks Ligamas, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2013),

"Sekitar setengah 8 kemarin (Minggu, 15/9) beliau masih sehat, masih ke cirebon. Ketika ditemukan masih sempat dilarikan ke rumah sakit. Karena berharap masih bisa diselamatkan. Namun, sekitar jam 3 sore diberitahukan seluruh tanda vital tidak ada," kisah Habib Nabil tentang adiknya dengan mata berkaca-kaca.

Habib Nabil menceritakan jika adiknya yang meninggal di usia 40 tahun itu memang mempunyai banyak riwayat penyakit. Meskipun memiliki fisik yang lemah karena penyakitnya, Habib Munzir selalu memaksakan diri untuk memimpin Majelis Rasulullah yang telah berdiri dari tahun 1998 itu.

"Habis umurnya untuk memikirkan umat. Pada saat acara-acara besar untuk umat, pikiran dan fisik beliau sampai lemah. Dalam keadaan pakai kursi roda beliau mengisi acara, bahkan pakai tempat tidur, beliau tetap mengisi," kata kakak sulung dari lima bersaudara itu.

Kini, Habib Munzir telah dimakamkan di Pemakaman Habib Kuncung, di daerah Kalibata. Ribuan jamaah mengantarkan kepergian ulama besar yang dikenal santun dan bersahaja itu dalam keadaan hening.

"Beliau tersenyum. Jadi beliau meninggal dalam keadaan tersenyum," kata Habib Nabil sambil terisak menahan kesedihan yang mendalam.

Keluarga: Habib Munzir Meninggal Dunia dalam Keadaan Tersenyum

dok. Majelis Rasulullah Jakarta - Umat Islam di Indonesia berduka karena kehilangan sosok ulama besar yang sangat bersahaja. Habib Munzir Al Musawa meninggal dengan wajah yang tersenyum. Seolah dirinya dalam keadaan bahagia dipanggil ke Rahmatullah.

"Beliau tersenyum. Jadi beliau meninggal dalam keadaan tersenyum," ujar kakak kandung Habib Munzir, Habib Nabil Al Musawa sambil menitikkan airmata di depan rumah duka, Jl Pancoran Indah I RT 08/04 Kompleks Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2013),

"Dalam keadaan pakai kursi roda beliau mengisi acara, bahkan pakai tempat tidur, beliau tetap ngisi. Penyakit beliau banyak, di kepala, tulang belakang, asma. Bahkan sampai ada cairan di perut, tapi alhamdulillah sudah berhenti," imbuh kakak tertua dari 5 bersaudara ini.

Habib Nabil juga mengatakan, semasa hidup adiknya itu lebih sering memikirkan umat. Berbagai penyakit yang diderita salah satu pendiri Majelis Rasulullah itu tak dihiraukan.

"Sering pada saat acara-acara besar untuk umat, pikiran dan fisik beliau sampai lemah. Mungkin itu membebani beliau. Dari dulu asma, asma kronis, dan ketika ditemukan tidak ada yang menolong," kata Habib Nabil.

Habib Nabil menambahkan, dirinya masih berhubungan dengan adiknya karena akan ada acara silaturahmi ulama internasional. Dia tidak menyangka adiknya akan meninggalkan keluarga dalam usia yang masih muda.

"Dari kemarin masih kontak. Kami tidak melihat ini sudah parah, kalau sakit beliau senantiasa, tidak menunjukkan beliau akan meninggal, bahkan ketika dibawa ke rumah sakit kami masih berharap nyawanya bisa tertolong," cerita Habib Nabil.

Habibana Mundzir Almusawa

Habibana Mundzir Almusawa :

Allah Maha Dekat kpd semua hamba-hambaNYA. Tidak ada yg lbh dekan denganmu salain tuhanmt, namun kedekatan-Nya tanpa jarak,
Allah subhanahu wata'ala jauh tanpa jarak dan dekat tanpa sentuhan bahkan lbh dekat daripada sentuhan.
Allah "Dekat" berarti Allah menawarkan kelembutan dan kedekatan-Nya, dan bukan lagi ditawarkan bahkan dikenalkan bagi siapa yg menginginkan dekat dengan Allah, maka Allah mengatakan "Aku Dekat" , siapa yg ingin mengatakan kepada Allah:
"wahai Allah, aku dekat kpd-Mu dgn doa, amal dan istighfar namun kesemua itu mustahil bisa membuatku dekat kpd-Mu kecuali dgn kehendak-Mu, namun ketika aku mendengar firman-Mu bahwa Engkau Maha Dekat, maka karena itulah aku berani memohon kepada-Mu kedekatan",
karena Engkau telah berfirman kepada nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam :
" Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, Maka sesungguhnya aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yg berdoa apabila dia berdoa kpd-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran" (QS. AlBaqarah:186)

Sedikit tausiah habibana. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita yang masih faqir Ilmu .

Recent Komentar